Awal dan Akhir

Jogja-Semarang, 28 November 2006

Jika memang yang dituju adalah kesia-siaan, lebih baik segera berhenti

Karena setiap langkah ke sana akan menjadi sia-sia

Namun jika yang dituju adalah kebaikan

Jangan pernah berhenti, bahkan bergegaslah

Karena sekalipun nanti tidak sampai

Setiap langkah menuju ke sana adalah juga kebaikan

05.46 : Tugu Teknik

Yap, ini adalah awal perjalanan. Dan bukan menjadi sesuatu yang mengherankan lagi, hampir semua acara yang saya ikuti selalu molor. Kali ini mundur sekitar satu jam-an. Wallahu ‘alam, masalahnya sampai sekarangpun bisnya belum berangkat juga.

Oiya, kali ini adalah kunjungan industri ke Semarang. Program dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri yang melibatkan seluruh mahasiswa JTMI tahun ke tiga (yang ndaftar). Tujuannya, Semarang, tepatnya CocaCola Bottling Company, Kubota, Kedaung, dan Indonesia Power. Rombongan dibagi jadi tiga bis, masing-masing ke dua dari empat tujuan. Sebelumnya semua bis akan ke CocaCola Bottling Company, baru kemudian berpencar ke tiga tempat lainnya.

Rombongan kami : Bus C, dipimpin oleh Pak Ilman sebagai Guide dengan pilot Pak Nandas dan kru Mr. X (lupa namanya), dengan penumpang sekitar lima puluh orang. AB2576CA, sebuah bus pariwisata yang cukup bagus, fasilitas AC dan televisi (walaupun tidak dihidupkan).

Akhirnya, 05.58, alat transportasi umum darat yang paling populer (maksudnya yang paling banyak jumlahnya) di Indonesia ini berangkat juga. Setelah beberapa persiapan dan kejadian yang mungkin wajar terlewati. Pemberhentian berikutnya : The CocaCola Bottling Company. Semarang.

08.26 : The CocaCola Bottling Company. Semarang.

Beberapa waktu yang lalu setelah melewati perjalanan yang panjang, sebenarnya lebih singkat dari perkiraan sebelumnya, sampai juga di sini. Sekitar dua setengah jam melewati kota dan sempat naik turun bukit. Anehnya, tempat yang pertama diminati untuk dikunjungi justru toilet CocaCola Bottling Company. Mungkin ini berdasarkan “analisa kebutuhan mendesak” bukan lagi “analisa keinginan”.

Bagaimanapun juga, masih terlalu dini untuk menggambarkan keadaan di sini. Yang jelas, banyak CocaCola, beberapa paket ditumpuk di luar, siap didistribusikan. Begitu dekat, begitu nyata, tapi sayang tidak bisa diambil. Dua botol besar (benar-benar besar) ditaruh di pintu gerbang, setelah itu kantor resepsionis, dan …. tentu saja, toilet. Bagaimana lagi, banyak orang berkumpul di sini, menunggu orang yang ”menunggu”.

Leave a comment