Penyelesaian Masalah

Sebuah misi luar angkasa dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang keadaan permukaan bulan terpaksa gagal total karena ketika astronot keluar dan hendak mencatat hasil observasi, ballpoint yang digunakannya macet. Gravitasi bulan yang kecil membuat tinta dalam ballpoint tidak bisa mengalir ke bawah.

Begitu pulang ke bumi, NASA didesak untuk segera menyelesaikan masalah tinta ini. Sebuah proyek kemudian dijalankan, mereka mendirikan pusat penelitian canggih dan mendatangkan ratusan ilmuwan untuk membuat tinta yang tetap bisa mengalir di lingkungan zero gravity. Setelah berbulan-bulan bekerja dengan menghabiskan jutaan dollar dan membuat para ilmuwan hampir gila, proyek ini dinyatakan gagal. Tinta itu tidak pernah bisa dibuat.

Ternyata NASA membuat kesalahan besar. Bukan karena fasilitas penelitiannya kurang canggih atau ilmuwannya kurang pintar, tapi sebuah kesalahan konyol yang fatal. Tahukah antum apa itu ?

Coba menulisnya pakai pensil, selesai kan ?

Identifikasi Masalah

Dalam cerita di atas, NASA telah salah dalam menetapkan masalahnya. Ada kesalahan dalam identifikasi masalah, karena seharusnya masalahnya berbunyi “alat tulisnya tidak bisa digunakan”, dan bukan “tintanya tidak bisa mengalir”.

Tahap identifikasi masalah adalah yang paling penting dari semua tahapan penyelesaian masalah. Jika ada kesalahan di sini, maka semua hasil kerja akan sia-sia atau bahkan tidak pernah selesai. Maka harus sangat cermat dalam memberikan judgement bahwa sesuatu itu benar-benar masalah, yang harus di selesaikan, bukan gejala apalagi sebenarnya sama sekali bukan masalah. Cermat juga dalam menemukan masalah yang tersembunyi. Jangan sampai menyelesaikan dengan benar masalah yang salah.

Tentu mudah kalau masalah itu bisa langsung menampakkan diri kepada kita lalu berkata “aku adalah masalah”. Sayangnya ini hampir tidak pernah terjadi (ya iya lah, masalah kan nggak bisa ngomong…), maksudnya untuk kondisi yang kompleks, berbagai macam masalah akan bersliweran di hadapan kita, tidak jelas ujung pangkalnya sehingga kita mengatakan “sebenarnya masalahnya itu apa sih ?”.

Untuk kasus yang seperti itu, kami akan sampaikan satu teknik identifikasi masalah yang sering (senang deng) kami gunakan. Yaitu gabungan antara Brainstorming dengan Prinsip Pareto.

Leave a comment