VISI : Untuk Sebuah Teknik yang Lebih Islami

Ring Road Utara : 06.48

Aku tidak begitu memperhatikan kondisi jalanan, yang jelas ramai, maklum ini kan jam jam utama lalu lintas. Tapi bagaimanapun juga, keadaan agaknya memaksa untuk membuka gas lebih besar walaupun dengan segala keterbatasan kondisi motor. Hari ini ada kuliah Quality Control jam tujuh tepat di M1. Sepuluh menit ! akan butuh semua skill untuk sampai tepat waktu.

Parkir Selatan Jurusan Mesin-Industri : 06.55

Akhirnya…. Sampai juga. Setelah masuk gerbang yang tepat ada di akhir tanjakan setelah menikung tajam itu, kuarahkan motor ke loket dua di sebelah mushala untuk ambil karcis parkir. Cukup lowong di loket ini, hampir tidak perlu antri sama sekali. Beda keadaannya dengan loket sebelah yang empat sampai lima motor harus antri satu persatu untuk masuk. Walaupun begitu, tidak ada satupun yang mau pindah loket, sepertinya semua sudah sadar kenapa harus ada dua loket.

Aku mengambil tempat di pojok barat, barisan pertama yang hampir penuh oleh motor-motor yang berjajar sangat rapi. Padahal tidak ada satu petugas parkirpun yang mengatur, tapi hampir tidak ada celah yang terlalu lebar antara dua motor, tidak ada yang terlalu ke depan atau ke belakang, maupun yang posisinya miring. Dari timur sampai barat, baru baris pertama yang terisi, dan penuh, nampaknya aku yang terakhir.

Tidak ada waktu untuk kagum, karena yang ada di pikiran hanya secepat mungkin sampai ke M1. Kubuka pintu dan,

“Assalaamu’alaykum !”,

dengan suara yang pas rasanya untuk bisa terdengar di seluruh ruangan.

“Wa’alaykumussalam wa rahmatullah”

Aku selalu senang masuk kelas dengan mengucap salam seperti ini sebagaimana telah jadi kebiasaan kami, karena rasanya gimana gitu… waktu seluruh kelas menjawab dengan senyuman mengembang.

Leave a comment