Finansial

Salah satu keterbatasan terbesar dalam sebuah lembaga da’wah adalah ketersediaan (atau ketidaktersediaan) anggaran. Jejeran panjang program kerja impian terpaksa harus dicoret satu persatu sampai hanya menyisakan beberapa biji hanya karena keterbatasan dana. Ironis, tapi itulah yang terjadi. Bisa dibilang ini adalah masalah furu’ yang berubah menjadi esensial.

Ketergantungan dan Kemandirian

Pangkal utama masalah ini adalah ketergantungan lembaga kepada pihak yang menaunginya yang memberikan kucuran dana rutin secara cuma-cuma. Konkritnya pihak tersebut adalah birokrasi kampus, biasanya bagian kegiatan kemahasiswaan yang memang menyediakan alokasi dana untuk itu. Masalahnya jumlah dana itu seringkali terlalu sedikit, bahkan harus dibagi dengan organisasi kampus yang lain.

Dana yang sedikit ini tentu saja tidak bisa menutup operational cost, sehingga terpaksa dilakukan activity cutting. Maka kunci penyelesaiannya adalah kemandirian finansial. Nah, bagaimana agar bisa mandiri ?

Perspektif Kader Dakwah

Sebelum memberikan cara-caranya, kami ingin meletakkan dulu salah satu idealisme dasar.

Ikhwah fillah, banyak diantara kita sekarang sering mengeluh kekurangan dana. Terhambat dalam melakukan manuver da’wah hanya karena tidak punya uang, menyesalinya, dan akhirnya setengah putus asa dengan mengadakan kegiatan sekenanya. Tapi cobalah bertanya kembali, pantaskah kita mengeluh ?

Pantaskah kita mengeluh padahal diantara kita punya hanphone layar berwarna, poliphonic, aplikasi Java, dilengkapi kamera digital. Motornya mengkilat model terbaru, bahkan ada yang sampai punya laptop dan mp4. Pakaiannya bagus-bagus, ada yang dapat beasiswa, makan juga masih dua kali sehari dengan menu lima ribuan (bagi yang kost). Pantaskah da’wah kita miskin, sementara kita bergelimang fasilitas pribadi ?

Para pendahulu da’wah, mereka hidup dalam kesederhanaan, diantara mereka bahkan ada yang menolak fasilitas karena takut mengurangi kesunguhannya. Harta mereka tidak kemana-mana, tapi masuk ke kas-kas da’wah karena Allah telah memerintahkan untuk berjihad dengan harta dan jiwa.

One response to “Finansial

  1. subhanallah, berguna untuk bekal ilmu jadi maliyah. barokallohu fiik.

Leave a comment