Dream Share

Kita tidak akan berbicara dulu tentang alur kaderisasi, materi upgrading, poin-poin standar mutu kader, lembar mutaba’ah, atau segala sesuatu dalam level itu. Pertama kali yang harus dilakukan ketika menyambut kader baru adalah berbagi impian.

Impian itu indah bagi setiap orang, mereka yang mempunyai impian untuk diperjuangkan, dia akan menjalani hidup dengan mengejarnya. Keyakinan akan menciptakan kekuatan, yaitu motivasi yang tidak pernah padam, semangat untuk memperjuangkan impian. Dan ketika keyakinan itu semakin kuat, maka semangat yang dihasilkan mengikutinya

Pentingnya berbagi impian adalah dalam rangka transfer ideologi dan cita-cita da’wah. Melakukan time travel untuk melihat masa depan, sesuatu yang hendak diraih, kemudian kembali untuk “menciptakan” masa depan itu dengan usaha-usaha yang diawali dari sekarang. Berbagi impian sebagaimana Rasul dan para shahabatnya ketika mereka bertanya “Wahai Rasulullah, mana yang akan lebih dulu kita taklukkan, apakah Romawi atau Persia ?”.

Dream share yang baik tidak hanya akan menciptakan semangat, tapi juga komitmen, kejelasan visi, dan kesatuan tujuan tiap-tiap individu. Betapa banyak kader yang tidak paham alasan keberadaan mereka di Lembaga Da’wah, mau dibawa kemana Lembaga Da’wah itu yang kemudian memilih menyingkir darinya. Dan kalaupun sebagian mereka mampu bertahan dengan keadaan yang seperti itu, maka berarti mereka melakukan kerja-kerjanya tanpa tau mengapa mereka melakukannya, kehilangan cita rasa da’wah, hambar, dan rapuh dari benturan. Berperang itu akan terasa indah hanya ketika kita paham kenapa harus berperang.

Yang perlu diperhatikan, ada perbedaan antara mengobarkan semangat dan menanamkan komitmen. Semangat itu timbul dan tenggelam dalam lingkaran emosi, sementara komitmen langgeng dan menetap di hati. Maka semangat itu untuk menaikkan produktivitas, sementara komitmen untuk menanamkan kesetiaan kepada tujuan. Dan arti penting Dream Share adalah untuk menanamkan komitmen bukan sekedar memberi semangat.

Karena yang dihadapi adalah kader baru yang sebagian belum mengenal da’wah, maka cara melakukan Dream Share sangat menentukan hasilnya. Yang kami maksud adalah pembahasaannya. Sebenarnya yang dimaksudkan dengan impian tidak selalu harus yang jauh-jauh seperti menggapai kejayaan islam. Meskipun itu memang tujuan akhirnya, tapi carilah impian yang dekat dengan mereka dulu. “Teknik yang islami” misalnya, lebih konkrit, jelas dan dekat. Ingatlah ini baru fase awal, jangan melangit dulu, salah-salah ada yang mental.

Teknisnya bisa macam-macam. Kalau memang kader-kader lama kita memiliki kemampuan dalam “mempengaruhi orang” dan public speaking yang kuat, bisalah dibagi menjadi grup-grup kecil. Tapi kalau kader-kader lama tersebut tidak punya, jangan sekali-kali melakukannya, nanti hanya akan berakhir dengan ta’aruf dan ceramah panjang lebar yang membosankan. Kalau keadaannya seperti itu, lebih baik mengundang pembicara atau trainer dari luar, jelaskan kondisinya pada mereka, dan siap jalan. Atau bisa juga dikemas menjadi game atau outbond, yang penting itu tadi : berbagi impian. þ

Leave a comment